Makna Tersembunyi dari kata HELLO & GOODBYE

HELLO GOODBYE

(diambil dari Rubrik CATCIL majalah Annida edisi Juni 2009)

 * * * *

Seberapa sering kita mengatakan, “HELLO” dan untuk keperluan apa kita berucap, “GOODBYE”? Hello (halo) dan goodbye (selamat tinggal) memang dua kata yang kontradiktif. Yang satu dipakai untuk menyatakan sapaan saat pertemuan, sementara yang lainnya adalah ungkapan perpisahan. Bagaimana jika kedua kata itu digabung? Hasilnya pasti membingungkan. Bertemu-berpisah.

hello & goodbyeNamun, bukankah memang begitu tabi’at kehidupan ini; bahwa kita tak pernah merasa kehilangan karena perpisahan, jika sebelumnya kita tak pernah merasa dekat karena pertemuan? Jadi, ini memang persoalan sisi mata uang: kita akan selalu mendapatkan salah satu dari kedua sisinya, tak mungkin kedua-duanya. Jika kita berkata “HALO” karena kita bertemu, pasti sesudah itu kita akan bilang “SELAMAT TINGGAL” karena –untuk alasan yang tak bisa dihindari- memang sudah waktunya kita pergi ke tempat tujuan masing-masing. Bertemu lalu berpisah.

Persoalannya kemudian, apakah perpisahan kita dapat menjadi alasan pertemuan kembali, sebagaimana pertemuan yang menjadi penyebab perpisahan? Ada sebagian kita yang mendapati pertemuannya adalah perpisahan. Artinya, pertemuan itu sama sekali tak menghasilkan apa-apa selain rasa ingin cepat-cepat meninggalkan satu sama lain. Baca lebih lanjut